Kisah Inspirasi, Sukses Pemuda Indonesia
Kisah Inspirasi, Sukses Pemuda Indonesia – Walaupun pada dasarnya artikel ini tidak ada hubungannya dengan tutorial blog atau tips dan trik blogging, namun setidaknya dapat memberikan manfaat dan menjadi acuan bagi para blogger, khususnya blogger yang masih pemuda (itu termasuk saya).
Untuk memberikan semangat dan ruh dalam blogging, sengaja saya menyajikan sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang dimotori oleh pemuda-pemuda hebat Indonesia. Sangat layak dan patut untuk Anda tiru, semangat kebangsaan dan nasionalisme (apakah masih satu arti?) pemuda saat itu.
Berikut kisah inspirasi sukses pemuda Indonesia. Simak!!
Semangat perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka tidak pernah padam. Perlawanan persenjataan yang gagal, diubah dengan menjadi perlawanan berorganisasi, yaitu membentuk perkumpulan-perkumpulan.
Oleh karena itu, para pemuda Indonesia membentuk organisasi atau perkumpulan di daerah-daerah seluruh Nusantara. Organisasi-organisasi tersebut antara lain: Jong Java (Pemuda Jawa), Jong Sumatranen Bond (Pemuda Sumatra), Jong Ambon (Pemuda Ambon), Sekar Rukun (Pemuda Sunda), Pemuda Kaum Betawi. Terbentuk juga perkumpulan-perkumpulan yang berdasarkan agama seperti Jong Islamiten atau Pemuda Islam dan Permuda Kristen.
Organisasi-organisasi pemuda itu, masih jauh dari harapan, karena masih bersifat kedaerahan dan masih kurang menunjukkan rasa persatuan. Hal ini dibuktikan pada waktu penyelenggaraan Kongres Pemuda I tanggal 30 April 1926. Dalam pembicaraan Kongres Pemuda I kepentingan daerah masih sangat menonjol. Sehingga pada saat itu masih sulit untuk membentuk kebulatan tekad dalam mencapai Indonesia bersatu.
Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 berlangsung dengan suasana semangat persatuan dan kebangsaan. Tekad pemuda sangat mendambakan persatuan dan kesatuan di antara mereka. Pemerintah kolonial Belanda merasa sangat khawatir melihat keadaan tersebut. Suasana sidang cukup tegang karena dijaga oleh pemerintah kolonial Belanda.
Di Gedung Kramat 106 Jakarta, tempat berlangsungnya sidang tersebut, para pemuda yang datang tidak menunjukkan pemuda dari asal suku bangsa. Mereka menyebutnya Pemuda Nasional. Sehingga apabila dilihat, para peserta sidang yang berada di gedung Kramat 106 tersebut sudah menunjukkan “Bhinneka Tunggal Ika” (berbeda-beda tetapi tetap satu).
Dalam Kongres Pemuda II Sugondo Joyopuspito terpilih sebagai ketua dan dibantu oleh Moh. Yamin sebagai sekretaris. Semangat persatuan dan kebangsaan semakin menggelora di hati para pemuda setelah mendengar lagu “Indonesia Raya” oleh Wage Rudolf Supratman, dengan gesekan biolanya.
Dengan demikian, lagu Indonesia Raya pertama dinyanyikan pada tanggal 28 Oktober 1928 di Gedung Indonesiache Clubgebouw (Sekarang Gedung Sumpah Pemuda) jalan Kramat Raya 106 Jakarta. Bendera merah putih tidak dapat dikibarkan dalam kongres karena dilarang
oleh pemerintah kolonial Belanda.
Bendera merah putih hanya diwujudkan dalam bentuk hiasan ruangan. Setelah mendengar pidato dari para tokoh pemuda dalam sidang pertama sampai ketiga tanggal 27 sampai 28 Oktober 1928, rapat mengambil keputusan yang dikenal dengan “Sumpah Pemuda.”
SUMPAH PEMUDA
Pertama: Kami putra dan putri Indonesia bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Apa makna dari Sumpah Pemuda di atas?
Maksudnya bertanah air yang satu, tanah air Indonesia, yaitu meskipun bangsa Indonesia bertempat tinggal berpencar-pencar, di wilayah Indonesia, ada yang di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Papua dan sebagainya namun, merupakan satu tanah air, yaitu tanah
air Indonesia.
Berbangsa yang satu bangsa Indonesia, maksudnya meskipun bangsa Indonesia terdiri atas beberapa suku bangsa, tetapi merupakan satu bangsa Indonesia. Suku bangsa Indonesia, misalnya suku Jawa, suku Batak, suku Dayak dan sebagainya. Setiap suku bangsa memiliki adat kebiasaan yang berbeda.
Menjunjung bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia. maksudnya tiap daerah memiliki bahasa daerah sendiri tetapi, mereka mempunyai bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.
Sejak peristiwa Sumpah Pemuda para pemuda bertekad untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan. Sebab mereka sadar hanya dengan bersatu bangsa Indonesia sulit dilawan dan dipatahkan oleh penjajah mana pun. Melalui isi Sumpah Pemuda, yaitu satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa memberi semangat dalam merebut dan mempertahankan serta mengisi kemerdekaan.
Nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda antara lain:
- nilai persatuan dan kesatuan;
- nilai kebersamaan;
- nilai cinta tanah air.
Sekarang nilai atau semangat Sumpah Pemuda dapat dikembangkan di mana pun kamu berada. Semangat persatuan dan kesatuan banyak memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, yaitu:
- mempererat hubungan kekeluargaan;
- terciptanya kerukunan hidup;
- membina rasa kesetiakawanan sosial;
- memperkokoh rasa cinta tanah air, sehingga tidak mudah dijajah oleh bangsa lain.
Semangat Sumpah Pemuda, masih sesuai dengan keadaan masa kini. Perjuangan para pemuda
perlu kita teladani. Oleh karena itu hindari permusuhan, ciptakan rasa persatuan dalam berbagai kegiatan agar negeri kita utuh dan jaya untuk selamalamanya. Untuk mengenang peristiwa bersejarah tersebut maka setiap tanggal 28 Oktober, bangsa Indonesia memperingati hari Sumpah Pemuda.
Demikian, selamat menikmati sajian ini.
luar biasa ya masih muda mudi tapi sudah pada sukses, harus dicontoh nih ;)
BalasHapusBisa. Tiap orang punya potensi
HapusMANTAP!
BalasHapusthanks
Hapusterima kasih atas kisah inspirasi ini.
BalasHapusjemput ke blog saya juga.
meluncur gan
Hapus