Contoh RAB Bronjong dan Cara Menghitungnya

Contoh RAB Bronjong - Bronjong adalah salah satu cara untuk menahan tebing dari longsor atau juga bisa digunakan untuk menahan abrasi pantai atau sungai.

Perlu anda ketahui, bahwa saya tidak ada niat untuk menulis artikel yang berkaitan dengan RAB Bronjong ( Rencana Anggaran Biaya ), tetapi karena kebetulan kemarin saya diminta untuk membuat RAB Bronjong oleh pimpinan saya, akhirnya saya membuat satu buah RAB Bronjong.

Bronjong atau disebut juga Gabion biasanya digunakan untuk menahan longsoran tanah dan biasanya dipasang di sisi tebing yang rawan longsor.

Pengertian Bronjong atau gabion adalah adalah anyaman kawat baja berlapis galvanis yang di dalamnya kemudian diisi dengan batu yang berfungsi sebagai penahan dari longsor

Sebelum saya memberikan rincian bagaimana cara perhitungan volume bronjong berdasarkan analisa SNI saya ingin sedikit mengulas latar belakang kenapa artikel ini ditulis.

Salah satu upaya pemerintah desa dalam melaksanakan pembangunan desa adalah dengan update data secara berkala guna mendapatkan data-data yang konkret tentang lokasi yang akan dibangun dengan berpedoman pada RPJMDesa yang sudah disahkan oleh pemerintah desa bersama dengan BPD.
Contoh RAB Bronjong dan Cara Menghitungnya
Dalam hal ini, kasi ekbang desa harus mempunyai tugas untuk melaksanakan segala kegiatan pembangunan di Desa dengan melibatkan TPK sebagai Pelaksana Kegiatan.

Hujan deras dan angin kencang yang terjadi akhir-akhir ini membuat beberapa sungai yang ada di desa pondokpanjang meluap dan menyebabkan erosi.

Dalam pantauan kami, salah satu longsoran yang paling parah terjadi di aliran sungai citeupusen tepatnya di kampung garung. Longsor tersebut tepat berada di hilir jembatan yang menghubungkan beberapa kampung di desa pondokpanjang.

Melihat kondisi tersebut, akhirnya pemerintah desa pondokpanjang beserta unsur MUSPIKA sepakat untuk segera membangun bronjong agar longsoran tidak meluas.

Setelah bermusyawarah di Desa, akhirnya saya ditunjuk untuk membuat RAB Bronjong dan membuat gambar desainnya. Karena merupakan tugas yang harus dilaksanakan akhirnya saya membuat sendiri RAB Bronjong.

Persiapan yang harus dilakukan

Data teknis di lapangan diperlukan untuk setiap pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Desa. Aparat desa beserta masyarakat bersama-sama melakukan survey pada lokasi kegiatan yang direncanakan akan dilakukan pembangunan.

Dalam setiap pelaksanaan kegiatan diperlukan rencana yang matang agar dapat memperkirakan anggaran biaya yang dibutuhkan secara efektif dan efesien.

Analisa SNI Perhitungan Bronjong

Seperti biasa setiap saya membuat perhitungan kebutuhan Bahan, Upah dan Alat selalu berpedoman pada standar yang berlaku.

Dalam artikel lain yang membahas materi perhitungan pekerjaan beserta contoh RAB saya selalu menggunakan SNI dalam menganalisa setiap pekerjaan.

Beberapa artikel yang pernah saya tulis seperti Contoh RAB Jalan Beton, Rencana Anggaran Biaya Beton Ready Mix, Perkerasan Jalan Desa dengan Telasah dan RAB Telford.

Sebagai dasar perhitungan, saya menggunakan SNI 03-0009-1999 yang diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum tentang Pedoman Analisis Harga Satuan Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.

Ada dua contoh rab bronjong yang akan saya sampaikan pada pembahasan ini, yaitu contoh rab bronjong type 1 dan contoh rab bronjong type 2.

Dari data tabel koefisien dan harga diatas, kita dapat menghitung biaya yang dibutuhkan untuk pekerjaan pemasangan bronjong.

Jika anda ingin menggunakan data table diatas, mari kita belajar bagaimana cara menggunakan tabel tersebut.

Contoh RAB Bronjong Type 1


Dalam menghitung contoh rab bronjong type 1, saya akan menggunakan tabel diatas sebagai dasar perhitungan. Sebelumnya mari kita buat soal secara bersama-sama.

Di kampung A akan dibangung bronjong untuk mencegah longsoran tanah, setelah dilakukan survey dan pengukuran, didapat data teknis sebagai berikut :
Panjang Tebing 100 Meter
Tinggi Tebing 6 Meter
Lebar Tebing 2 Meter

Rencana penggunaan kawat bronjong 3 mm.

Cara menghitung :

Panjang x Lebar x Tinggi = 100 x 2 x 6 = 1.200 M3

Kebutuhan Bahan
Batu Belah ( 1.200/2 ) x 1, 2 = 720 M3
Kawat Bronjong ( 1.200/2 ) x 8,33 = 5000 Kg
Kebutuhan Upah
Penganyam ( 1.200/2 ) x 0,67 = 400,02 OH
Pekerja ( 1.200/2 ) x 2,03 = 1.220 OH
Tukang ( 1.200/2 ) x 0,0517 = 31,02 OH
Dan berikut hasilnya

Contoh RAB Bronjong Type 2


Perhitungan RAB Bronjong atau gabion type 2 yang saya maksud adalah menghitung langsung jumlah kebutuhan bahan dan upah dengan memakai kawat bronjong yang sudah dianyam. Jadi, tenaga penganyam disini dihilangkan dan tidak usah dihitung.

Untuk menghitung volume nya sama dengan contoh rab bronjong type 1 diatas. Sebagai contoh, data dari lapangan dan hasil pengukuran ditemukan bahwa di suatu lokasi kegiatan didapatkan data teknis sebagai berikut :
Panjang Tebing 100 Meter
Tinggi Tebing 6 Meter
Lebar Tebing 2 Meter


Berikut cara menghitungnya :
(Panjang Tebing / 2 ) x (Lebar Tebing x 2 ) x ( Tinggi Tebing ) = (100/2)x(2x2)x6 = Volume

Demikian artikel contoh rab bronjong ini saya sajikan untuk anda. Semoga bagi para perangkat desa terutama kasi ekbang dapat memahami contoh perhitungan rab bronjong yang saya buat tersebut. terima kasih
Hedi
Hedi Writer, Blogger, Gamer and Data Analyst yang bekerja dengan hati untuk pemirsa dalam negeri

Tidak ada komentar untuk "Contoh RAB Bronjong dan Cara Menghitungnya"