Mengukur Kualitas Website
Mengukur Kualitas Website - Pentingnya kualitas dalam berbagai aspek merupakan sarana peningkatan pemahaman dan pola fikir secara instrumental Note : pengertian tentang pemahaman instrumental bisa Anda lihat dalam tulisan saya di : Pemahaman Instrumental. Seseorang yang memahami kualitas dirinya menjadi dasar kesuksesan yang ingin dicapainya.
Baik secara individu atau kelompok, kualitas ini menekankan pentingnya sebuah proses dan criteria, sehingga menimbulkan kelas-kelas atau kasta-kasta. Peng-kasta-an ini didasari oleh criteria. Begitu pun dalam website, ada beberapa criteria yang harus dimiliki oleh sebuah website.
(?) Apa saja criteria agas website berkualitas
Untuk mendapatkan kualitas website yang baik, ada standar mutu dan cara mengetahui apakah website berkualitas atau tidak. Metode atau cara mendapatkan kualitas website adalah melalui pengoptimalan (Optimalization).
Dalam dunia blogger ada beberapa teknik untuk meningkatkan kualitas sebuah website atau blog, namun justru kebanyakan blogger lebih memilih satu cara yaitu yang disebut dengan SEO (Search Engine Optimazion) tanpa memperhatikan konten yang dimiliki sebuah website/blog yang dikelolanya.
Menurut pendapat saya, selain metode SEO, yang harus dilakukan oleh pengelola website/blog adalah memperhatikan kualitas kontennya (Note :alasannya bisa Anda lihat dalam tulisan saya di : Cara Meningkatkan Kualitas Situs )
Sebenarnya ada banyak metode untuk mengukur kualitas sebuah website, namun disini saya membatasinya, hanya satu metode saja yang ingin saya sampaikan. Metode tersebut disebut dengan Metode EWAM.
Criteria yang digunakan dalam model EWAM untuk mengukur kualitas sebuah website adalah :
- Size, yang dimaksud size disini adalah jumlah halaman yang terindeks oleh search engine, model EWAM menetapkan empat search engine yaitu Google, Yahoo, Live Search dan Exalead. Syarat yang harus dipenuhi adalah score 20% dari total traffic kunjungan.
- Visibility, yang dimaksud dengan visibility adalah jumlah tautan external unik secara keseluruhan yang terdeteksi oleh empat mesin pencari. Syarat yang harus diperoleh adalah score 50% dari total traffic kunjungan.
- Rich Files, yang dimaksud dengan rich files adalah banyaknya file yang terdeteksi oleh empat mesin pencari dan memperoleh score 15% dari total traffic kunjungan. Namun model EWAM lebih mengkhusukan kepada file yang mempunyai konten ilmiah dalam bentuk Adobe Acrobat, Adobe PhotoScript, Microsoft Word dan Power Point.
- Scholar, yang dimaksud dengan Scholar adalah paper, karya ilmiah dan kutipan-kutipan yang ditemukan dalam google scholar dan perolehan score sebesar 15% dari total traffic kunjungan.
Empat criteria diatas harus dimiliki oleh sebuah website. Demikian dan semoga bermanfaat.
“Website seperti sebuah tugu monumental, mengandung pesan, syarat makna”
(Hedi)
nice post gan, thanks
BalasHapusya sama, sama
HapusTerima kasih, sangat bermanfaat postingnya. Salam sukses selalu.
BalasHapussalam sukses kembali gan
Hapus