Hakikat Puisi Romansa
Hakikat Puisi Romansa - Puisi pada hakikatnya adalah satu pernyataan perasaan dan pandangan hidup seorang penyair yang memandang sesuatu peristiwa alam dengan ketajaman perasaannya. Perasaan yang tajam inilah yang menggetar rasa hatinya, yang menimbulkan semacam gerak dalam daya rasanya. Lalu ketajaman tanggapan ini berpadu dengan sikap hidupnya mengalir melalui bahasa, menjadilah ia sebuah puisi, satu pengucapan seorang penyair. (lihat dalam Pengertian Puisi Romansa)
Jenis puisi (dalam artikel sebelumnya) dapat dibedakan dari berbagai sudut pandang tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Berdasarkan zamannya, puisi dibedakan atas:
- puisi lama dan,
- puisi baru.
- Balada,
- Himne,
- Ode,
- Epigram,
- Romance.
- Elegi, dan
- Satire.
- Puisi Naratif,
- Puisi Lirik,
- Puisi Deskriptif.
- Puisi Fisikal,
- Puisi Platonik,
- Puisi Metafisikal.
- Puisi Subyektif/Puisi Personal dan
- Puisi Obyektif/Puisi Impersonal.
- Puisi Diafan/ Puisi polos,
- Puisi Prismatis, dan
- Puisi Gelap.
Puisi romansa adalah jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik dan berisi ungkapan cinta kasih maupun kisah percintaan. Selain itu, puisi romansa juga dapat didefinisikan sebagai jenis puisi cerita yang menggunakan bahasa romantik dan berisi ungkapan cinta kasih maupun kisah percintaan.
Setiap puisi terbangun atas dua unsur pokok, yaitu struktur fisik dan struktur batin. Yang termasuk ke dalam unsur fisik yaitu diksi (pilihan kata), pengimajian, kata konkret, bahasa figuratif (majas), rima/ritma, dan tata wajah (tifografi). Sedangkan yang termasuk ke dalam unsur batin yaitu tema dan amanat, perasaan, dan nada dan suasana. Silahkan lihat contohnya dalam artikel saya di Contoh Puisi Romansa
Moto hari ini
"Percayalah Cinta selalu berakhir dengan air mata, tak peduli keadaan apapun"
(Heddy's Blog)
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar untuk "Hakikat Puisi Romansa"
Posting Komentar